EXPLORE BANTEN : Pameran di Tengah Krisis Budaya dalam Lingkup Remaja
Ditulis Oleh : Amalia Syarifah Arum, Azmar Diana, Fajrin Indah Nurunnisa, Zahwatul Janah, Nadya Afra, Hesti Perwitasari, Karina Agustin M, Renaldi Hermansyah
Selasa, 03 September 2019, Mahasiswa Pendidikan Biologi Untirta mengadakan suatu pameran “Gelar Banten”, hal ini dalam rangka menyemarakkan rangkaian acara dialog remaja yang diselenggarakan oleh Koalisi Kependudukan Indonesia Provinsi Banten di SMAN 2 Kota Serang. Acara tersebut dihadiri oleh siswa/siswi SMA/Sederajat yang berasal dari Serang dan sekitarnya.
Pameran ini ditujukan untuk siswa-siswi yang hadir pada acara tersebut, sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pameran ini yakni memperkenalkan kekayaan budaya Banten di kalangan remaja. Yang kemudian kami kemas dalam sebuah judul “Explore Banten”. Dalam Explore Banten ini, kami memilih tema yang cukup menarik yaitu “Sadulur Sa Banten”. Alasan kami memilih tema itu adalah karena banyaknya keragaman budaya yang berasal dari berbagai wilayah di provinsi Banten. Banten terdiri dari 8 Kab/Kota yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dari latar belakang yang berbeda-beda itu lah yang menjadikan Banten memiliki keberagaman kebudayaan dan tentunya harus dikenali dan dipahami sebagai cikal bakal dalam melestarikan kebudayaan Banten tersebut. Kita tidak boleh membeda-bedakan bentuk kebudayaan Banten hanya karena tidak sesuai dengan budaya yang ada di wilayah kita, melainkan kita harus saling menghormati terhadap apa yang menjadi kekayaan Banten tersebut. jadi, pameran ini diharapkan dapat membuka wawasan siswa mengenai keaneka ragaman kebudayaan yang ada di Banten.
Dalam pameran tersebut disajikan berbagai informasi dari berbagai wilayah yang ada di Banten. Mulai dari kekayaan budaya kuliner, alat tradisional, fashion batik hingga tempat wisata baik yang memiliki nilai sejarah maupun nilai estetik. Masing-masing wilayah tentunya memiliki ciri khas nya masing-masing. Banyak hal-hal baru yang tidak terduga sebelumnya kemudian terekspos dalam pameran ini, seperti halnya batik. Banten merupakan wilayah pemekaran dari provinsi Jawa Barat sehingga Banten harus mencari jati diri nya sendiri. Namun bukan berarti Banten tidak memiliki budaya atau potensi nya sendiri. Hal ini semakin mendorong Banten untuk mengembangkan kreativitas nya dalam menciptakan inovasi yang baru. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Kota Tangerang memiliki batik karena dilihat dari latar belakang budaya nya yang mayoritas adalah pendatang sehingga tidak memperlihatkan secara jelas identitasnya. Namun, ada sebuah sungai yang memiliki sejarah serta fungsi yang sangat bermanfaat untuk masyarakat Kota Tangerang dan kemudian menjadi salah satu motif dalam batik khas wilayah tersebut, yaitu Sungai Cisadane. Dan ada berbagai batik dari wilayah lainnya seperti, batik Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, dan Kahuripan Baduy yang berasal dari Lebak, batik Berkah, Tawadhu, Jojorong Sapasung, Kaceprek Sapalengpeng, dan Kadu Sakangkot dari Pandeglang, batik Herang, Nyimas Melati, Perahu Naga, Akhlakul Karimah, Tari Cokek, Cisadane 1, Cisadane 2, Masjid Al Azom, dan Barongsai.dari Kota Tangerang dan masih banyak lagi motif batik dari berbagai wilayah yang ada di Banten.
Dalam hal kekayaan kuliner, disajikan berbagai kuliner khas dari beberapa wilayah yang ada di Banten, seperti Jojorong dan Bontot khas Kabupaten Serang, Gipang dan Engkak khas Kota Cilegon serta masih banyak lagi makanan dari berbagai wilayah lain. Pengunjung dapat mencicipi kuliner tersebut sembari melihat-lihat berbagai hal yang kita pamerkan. Tak butuh waktu lama, setelah acara pameran dibuka, kuliner yang disajikan dengan cepatnya habis dicicipi oleh para siswa. Karena waktunya yang kebetulan bertepatan dengan jam makan siang.
Ternyata, banyak tempat wisata di Provinsi Banten ini yang belum banyak diketahui, terbukti dengan banyaknya siswa yang bertanya mengenai tempat-tempat tersebut. Bagi orang yang belum mengenal Banten lebih dekat, pasti merasa bahwa Banten tidak memiliki tempat wisata yang dapat dijadikan tempat berlibur sehingga mereka memilih keluar kota seperti Bogor dan Bandung. Hal tersebut sering dilakukan oleh orang yang bertempat tinggal di Banten dan berbatasan dengan Ibukota. Kalau kita ingin menggali informasi lebih dalam, tentunya banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi seperti yang kami tampilkan dalam pameran ini yakni Rawa Dano, Banten Lama, Pulau Dua, Pulau Oar, Tebing Koja, Danau Cipondoh, Masjid Pintu Seribu, Masjid Kali Pasir, Telaga Biru Cigaru, Pulau Umang, Pulau Tunda, Curug Leuwi Tomo, Taman Nasional Ujung Kulon, dan banyak lainnya.
Pameran ini cukup menarik banyak perhatian. Dilihat dari antusiasme pengunjung yang datang ke pameran ini sangat banyak hingga memadati ruangan yang dijadikan tempat pameran. Mereka datang kemudian mencicipi kuliner yang disajikan sembari menanyakan hal-hal yang ingin diketahui nya mengenai kebudayaan Banten tersebut. Banyak dari mereka yang baru mengetahui hal-hal baru yang sebelum nya mereka ketahui atau bahkan tidak mereka dapatkan di sekolah. Sehingga pameran ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk memberikan informasi yang sifatnya umum namun penting diketahui khususnya para remaja dalam memperkenalkan budaya Banten.
Semoga Bermanfaat 🙏


Bermanfaat sekali artikelnya. Terimakasih
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat, terimakasih 🍍🍍
BalasHapusNtapss , Mel
BalasHapus